A. Pengertian
Ruang dan Interaksi Antarruang
Setiap makhluk yang hidup di bumi ini memerlukan ruang untuk melangsungkan
kehidupannya. Tanpa adanya ruang, maka manusia dan semua makhluk hidup lainnya
tidak memiliki tempat untuk hidup. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik
secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup
untuk tinggal. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan
permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan
bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai,
dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu.
Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang
menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan
bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat
dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Ada
beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi
keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability)
.
1. Saling
Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan
antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai
tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk,
maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk
tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun
kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C
jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan
dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi
antara wilayah A dengan B melemah.
3.
Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan
barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi
tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika
biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi
antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan
juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana)
yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk
dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk
mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual
sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami
kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi
menjual sayuran ke wilayah B.