Perbedaan terdapat pada Pramuka golongan Siaga, Penggalang dan Penegak, antara lain:
1. Usia
2. Warna dalam
membedakan golongannya.
3. Kurikulumnya
(SKU,SKK,SKG)
4. Kiasan
Dasar
5. Jenis
kegiatannya
6. Seragam
beserta tanda dan atribut pelengkap yang melekat pada seragam
7.
Tingkatan-tingkatan sesuai golongannya.
8. Kode
kehormatan yaitu Satya dan Darma
9. Formasi
barisan serta tata cara upacara buka tutup setiap latihan
10. Nama kelompok
dalam tiap golongan, serta panggilan ke kakak pembinanya.
Berikut sekilas
penjelasan dari perbedaan di atas:
1. Umur
Peserta didik
dalam pendidikan Kepramukaan digolongkan sesuai dengan umurnya:
- Pramuka
siaga, berusia 7 sampai dengan 10 tahun;
- Pramuka
penggalang, berusia 11 sampai dengan 15 tahun;
- Pramuka
penegak, berusia 16 sampai dengan 20 tahun
2. Warna dalam membedakan
golongannya
a. Pramuka Siaga, identik dengan identitasnya di warna hijau, yang terdapat di tanda-tanda pengenal pada
pakaian seragam Siaga, warna cover buku SKU Siaga, tali koor, hingga TKK
nya.
b. Pramuka Penggalang, identik dengan identitasnya di warna merah, yang terdapat di tanda-tanda pengenal pada
pakaian seragam Penggalang, warna cover buku SKU Penggalang, tali koor, hingga
TKK nya.
c. Pramuka Penegak, identik dengan identitasnya di warna kuning, yang terdapat di tanda-tanda pengenal pada
pakaian seragam Penengak, warna cover buku SKU Penegak, tali koor, hingga TKK
nya.
3. Kurikulumnya
(SKU,SKK,SKG)
Kurikulum
pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kurikulum
pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai jenjang yang ada
dalam pendidikan kepramukaan.
Kurikulum untuk
Siaga tentu saja berbeda dengan kurikulum untuk Penggalang dan juga Penegak.
Kurikulum
pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas:
- Kurikulum
umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU),
- Kurikulum
khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK),
- Kurikulum
garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).
SKU merupakan
kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap
jenjang.Berbentuk buku saku yang didalamnya terdapat materi-materi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan tingkatan-tingkatan di masing-masing
golongan.
SKK merupakan
kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu yang berguna bagi
pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat.
SPG merupakan
kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda dalam setiap
jenjang. Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi yang bisa diraih oleh
peserta didik dari masing-masing golongan/ jenjang.
Untuk Pramuka
Siaga setelah tingkata Siaga Tata, maka peserta didik dapat melanjutkan untuk
menempuh kurikulum hingga mencapai Pramuka Siaga Garuda.
Untuk Pramuka
Penggalang setelah tingkata Penggalang Terap, maka peserta didik dapat
melanjutkan untuk menempuh kurikulum hingga mencapai Pramuka Penggalang Garuda.
Untuk Pramuka
Penengak setelah tingkata Penegak Laksana, maka peserta didik dapat melanjutkan
untuk menempuh kurikulum hingga mencapai Pramuka Penegak Garuda.
4. Kiasan dasar
- Kiasan
dasar adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan.
- Penggunaan
kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan
kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia
dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas, dan keikutsertaan peserta
didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan.
- Kegiatan
pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar yang disesuaikan
dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik.
- Kiasan
dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan
kepramukaan untuk setiap golongan yang pelaksanaannya tidak memberatkan
peserta didik bahkan dapat memperkaya pengalaman.
Penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar yang bersumber
dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa.
Disebut dengan
pramuka siaga karena sesuai dengan kiasan padamasa perjuangan bangsa indonesia,
yaitu ketika rakyat indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan yang
ditandai berdirinya “Boedi Oetomo” pada tahun 1908.
– Kegiatan siaga
lebih banyak dialokasikan untuk bermain yang bersifat menyenangkan namun
mendidik.
– Warna dasar golongan pramuka siaga adalah hijau (lambang kesuburan)
Disebut pramuka penggalang karena sesuai dengan kisaran pada masa penggalangan
perjuangan bangsa Indonesia yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan
mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa
bersejarah yaitu konggres para pemuda indonesia “Sumpah Pemuda” pada tahun
1928.
– Warna dasar golongan penggalang adalah merah (lambang keberanian)
Disebut pramuka
Penegak karena setelah masa kemerdekaan RI yang diraih pada tahun 1945, harus
berjuang untuk menegakkan kemerdekaan RI sekaligus dapat menjaganya, serta
mengisi kemerdekaan dengan berkarya untuk kejayaan RI.
5. Jenis kegiatannya
1.Jenjang
pendidikan siaga menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan di
lingkungan keluarga melalui kegiatan bermain sambil belajar.
2. Jenjang
pendidikan penggalang menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan
dalam rangka mempersiapkan diri untuk terjun dalam kegiatan masyarakat melalui
kegiatan belajar sambil melakukan.
3. Jenjang
pendidikan penegak menekankan pada terbentuknya kepribadian dan keterampilan
agar dapat ikut serta membangun masyarakat melalui kegiatan belajar, melakukan,
bekerja kelompok, berkompetisi, dan bakti kepada masyarakat.
6. Seragam beserta tanda dan
atribut pelengkap yang melekat pada seragam
Dalam AD/ART
Gerakan Pramuka tahun 2018 pada pasal 53 tentang Pakaian Seragam, “Anggota
Gerakan Pramuka menggunakan pakaian seragam beserta tanda-tandanya”.
Kelengkapan
pakaian seragam Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak mulai dari atas (tutup
kepala), lalu kemeja, rok atau celana , dll masing-masing mempunyai ciri-ciri
khas tersendiri pada setiap golongan.
Secara mendetail
tentang pakaian seragam pada masing-masing golongan dapat dilihat di dalam
Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pakaian Seragam anggota Gerakan Pramuka.
Dapat pula
dilihat pada SK Kwarnas no 055 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Tanda Pengenal.
7. Tingkatan-tingkatan sesuai
golongannya
Untuk pramuka
siaga dan penggalang, setiap kelompok umur memiliki tiga tingkatan. Untuk
tingkatan penegak, memiliki dua tingkatan.
Jenjang
pendidikan kepramukaan:
Siaga yang
terdiri atas 3 tingkatan, yaitu:
1. Siaga Mula,
2. Siaga Bantu,
3. Siaga Tata.
Setelah dilantik
menjadi Siaga Tata, dapat melanjutkan menempuh kurikulum untuk mencapai Siaga
Garuda.
Penggalang yang
terdiri atas 3 tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu,
2. Penggalang Rakit,
3. Penggalang Terap.
Setelah dilantik
menjadi Penggalang Terap, dapat melanjutkan menempuh kurikulum untuk mencapai
Penggalang Garuda.
Penegak yang
terdiri atas 2 tingkatan, yaitu:
1. Penegak Bantara,
2. Penegak Laksana.
Setelah dilantik
menjadi Penegak Bantara, dapat melanjutkan menempuh kurikulum untuk mencapai
Penegak Garuda.
8. Kode Kehormatan yaitu Satya
dan Darma
- Kode
Kehormatan bagi Pramuka Siaga,
terdiri dari:
- Janji
dan komitmen diri yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi: Dwisatya
Demi kehormatanku
aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menurut aturan keluarga.
- Setiap
hari berbuat kebaikan.
- Ketentuan
moral yang disebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi: Dwidarma Pramuka
- Siaga
berbakti pada ayah dan ibundanya.
- Siaga
berani dan tidak putus asa.
- Kode
kehormatan bagi Pramuka Penggalang,
terdiri dari:
- Janji
dan komitmen diri yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
”Demi
kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, mempersiapkan diri membangun
masyarakat, serta menepati Dasadarma Pramuka”.
- Ketentuan
moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi: Dasadarma Pramuka
- Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot
yang sopan dan kesatria.
- Patuh
dan suka bermusyawarah.
- Rela
menolong dan tabah.
- Rajin,
terampil, dan gembira.
- Hemat,
cermat, dan bersahaja.
- Disiplin,
berani, dan setia.
- Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
- Suci
dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
- Kode
kehormatan bagi Pramuka Penegak,
terdiri dari:
- Janji
dan komitmen diri yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
”Demi kehormatanku
aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila,
menolong sesama hidup, ikut serta membangun
masyarakat, serta menepati Dasadarma Pramuka”.
- Ketentuan
moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi: Dasadarma Pramuka
- Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot
yang sopan dan kesatria.
- Patuh
dan suka bermusyawarah.
- Rela
menolong dan tabah.
- Rajin,
terampil, dan gembira.
- Hemat,
cermat, dan bersahaja.
- Disiplin,
berani, dan setia.
- Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
- Suci
dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
9. Formasi barisan serta tata
cara upacara buka tutup setiap latihan
a. Pramuka Siaga, bentuk formasi lingkaran saat pelaksanaan
upacara dalam perindukannya. Pemimpin upacara bernama Sulung.
Perindukan Siaga
adalah gabungan dari beberapa barung.
b. Pramuka Penggalang, bentuk formasi angkare saat
pelaksanaan upacara dalam pasukannya. Pemimpin upacara bernama Pratama.
Pasukan
Penggalang adalah gabungan dari beberapa regu.
c. Pramuka Penegak, bentuk formasi bershaf saat pelaksanaan
upacara dalam ambalannya. Pemimpin upacara bernama Pradana.
Ambalan penegak
adalah gabungan dari beberapa sangga.
10. Nama kelompok sesuai
golongannya, nama ketua dan wakil dalam kelompoknya, serta panggilan ke kakak
pembinanya.
- Siaga, nama kelompoknya adalah Barung. Nama ketua dalam kelompoknya adalah
Pemimpin Barung ( Pinrung), sedangkan wakilnya adalah Wakil Pemimpin
Barung (Wapinrung).
- Penggalang, nama kelompoknya adalah Regu. Nama ketua dalam kelompoknya adalah Pemimpin
Regu ( Pinru), sedangkan wakilnya adalah Wakil Pemimpin Regu (Wapinru).
- Penegak, nama kelompoknya adalah Sangga. Nama ketua dalam kelompoknya adalah
Pemimpin Sangga ( Pinsa), sedangkan wakilnya adalah Wakil Pemimpin Sangga
(Wapinsa).
Para siaga
memanggil pembina dengan sebutan Ayahanda (Yahnda), dan memanggil pembina putri
dengan sebutan Bunda. Dan sebutan untuk pembantu pembinanya adalah Pak Cik
untuk pembantu pembina putra, dan Bu Cik untuk pembantu pembina putri.
Sedangkan
penggalang dan penegak memanggil para pembinanya dengan sebutan Kakak, baik
pembina putra maupun pembina putri.
Pada
kelompok Siaga, kelompok terkecil beranggotakan 6-8 peserta
didik bernama Barung, yang memakai nama warna. Misalnya Barung Merah, Barung
Kuning, Barung Biru, Barung Hijau, dll.
Gabungan dari 3-4
barung ( sejumlah 18-24 siaga ) yang ada pada sebuah pangkalan atau gugus depan
dinamakan Perindukan.
Pemimpin Barung
dipilih oleh anggota Barung sendiri. Masing-masing pemimpin barung ini
nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi pemimpin di
Perindukan yang disebut Sulung.
Pada
kelompok Penggalang, kelompok terkecil beranggotakan 6-8 peserta
didik bernama Regu, yang memakai nama binatang
untuk Regu putra (Pa), dan nama bunga untuk regu putri (Pi). Misalnya: Regu
Harimau, Regu Elang, untuk Regu putra, sedangkan untuk regu putri misalnya,
Regu Mawar, Regu Matahari, Regu Anggrek, dll. Gabungan dari 3-4 regu ( sejumlah
18-24 penggalang ) yang ada pada sebuah pangkalan atau gugus depan
dinamakan Pasukan.
Pemimpin Regu
dipilih oleh anggota Regu sendiri. Masing-masing pemimpin Regu ini nanti
akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi pemimpin di Pasukan yang
disebut Pratama.
Pada
kelompok Penegak, kelompok terkecil beranggotakan 6-8
peserta didik bernama Sangga, yang memakai
nama, antara lain:1. Perintis 2. Pencoba 3. Penegas 4. Pendobrak 5.
Pelaksana.
Gabungan dari 3-4
sangga ( sejumlah 18-24 penegak ) yang ada pada sebuah pangkalan atau gugus
depan dinamakan Ambalan.
Ambalan putri
memakai nama Pahlawan Nasional atau tokoh wanita, dan ambalan putra memakai
nama pahlawan nasional atau tokoh laki-laki.
Pemimpin Sangga
dipilih oleh anggota Sangga sendiri. Masing-masing pemimpin Sangga ini
nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi pemimpin di Ambalan
yang disebut Pradana.
Tim Pembina Gugus
Depan selalu mendampingi dalam setiap kegiatan Kepramukaan di
masing-masing Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, dan
Ambalan Penegak.
Sumber
Lampiran
Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2018 Nomor: 07/MUNAS/ 2018,
Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ini ditetapkan pada tanggal 28
September 2018 oleh Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka yang
diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara.